Namaku Fika, yaa aku terlahir dari seorang ibu yang sangat kuat, tangguh, karna berkat beliau aku bisa melihat keindahan dunia fana ini walaupun hanya sementara semata keindahannya.. Aku terlahir sebagai anak yang kembar, kembaranku namanya Fiki dia seorang laki-laki. dikarnakan aku paling pertama lahir aku dianggap sebagai seorang kakak..
Dari usia 2 bulan kita dipisahkan karena pada saat itu keadaan ibuku sangat lemah sehingga tidak boleh banyak bergerak, salah satu dari kami terpaksa harus hidup bersama nenek didesa ibuku dulu..
Aku selama 15 tahun hidup bersama nenekku, aku terpisah dari kasih sayang seorang ibu, tapi kenapa dulu aku sadar akan hal itu ?? kenapa dulu aku gak sadar kalo aku tuh gak dapet kasih sayang dari ibuku ??
Aku tak tau entah bagaimana kehidupanku saat kecil dulu, banyak yang sayang sama akukah ? banyak yang peduli sama akukah ? nenekku tidak pernah menceritakan kronologisnya bagaimana.. Ketika aku duduk dibangku SD, aku mulai bisa membuktikan bahwa aku bisa dibanggakan dan aku mampu menunjukkannya pada semua, sejak SD aku adalah murid yang berprestasi baik disekolah maupun diluar sekolah, aku tidak pernah tergeser dari kursi peringkat ke 1 sampai aku kelas 6 SD..
Kehidupanku pada waktu SD sangat dikekang sekali oleh nenekku, aku tidak boleh main sama teman-teman sebayaku waktu itu, aku iri melihat teman-temanku waktu itu yang bebas main sesukanya, yang selalu bisa tertawa dengan permainan-permainan yang lucu, aku hanya bisa melihat dari kaca jendela rumah nenekku, aku hanya bisa tertawa sambil mengeluarkan air mataku saat melihat keriangan kawan-kawanku yang sedang bermain, kata nenek tugasku hanya belajar, belajar, dan belajar, aku turut sama nenekku aku melakukan kesalahan sedikiiit aja dia memarahiku bahkan sampai pernah memukulku..
Setelah lulus SD aku melanjutkan pendidikanku ke SMP bersama adikku Fiki, selama SMP kami memang selalu bersama-sama, di SMP aku masih bisa mempertahankan prestasiku, di SMP aku pernah menjadi Ketua Osis, aah itu mah hanya selingan mungkin karena waktu itu tidak ada yang mau lagi mencalonkan diri.. Kehidupanpun mulai berubah dan mulai berbeda dengan kehidupan saat SD, aku mulai dewasa aku mulai tau dengan lawan jenis, aku pun pelan-pelan mulai menyadari kalau hidup aku tuh sangat peurih sekali kalo sundana mah, aku mulai selalu bertanya kepada nenek tentang kronologis kehidupan aku dari sejak kecil sampai aku berada di SMP, nenekku sedikit sedikit mulai menceritakan kepadaku, hmm..yaa mendengarnya pun hanya menghela nafas yang panjang sepanjang panjangnya, aku terus memotivasi diriku untuk selalu kuat, selalu bersabar dengan keadaan yang ada, selalu istiqomah dalam menjalani hidup. Sampai saatnya aku lulus dari SMP, aku harus pergi dari nenek, aku harus mengejar cita-citaku karna aku meneruskan sekolahku ke SMA dan aku hidup bersama ibu dan ayahku, sedangkan adikku duduk di pesantren yang lumayan jauh dari rumah..
Awalnya aku tidak mau sekolah dan duduk bersama ibuku, karna aku kasihan sama nenek dia kelihatannya tersiksa banget dengan kepergiaanku, dia merasa tidak ada teman lagi, dan gak bakal memarahiku lagi.. hari demi hari aku lewati dan akupun mulai tidak terlalu memikirkan nenek, aku mulai merasakan kasih sayang ibu sedikt demi sedikit, sampai saat ini aku duduk di kelas 3 SMA aku baru merasakan kasih sayang ibu yang sesungguhnya, dulu aku memang berprestasi tapi entah kenapa setelah masuk SMA saat aku harus menunjukan pada ibu agar beliau bangga denganku aku malah down, entah kemana jati diriku yang dulu pernah ada sampai sekarang aku rindu akan sesosok diriku yang dulu, entah mungkin karena prinsip aku yang salah pada saat ini..
Aku sudah dewasa dan aku sudah bisa berpikir bagaimana hidupku, ibuku selalu membeda-bedakan aku dengan adikku Fiki, aku tau mungkin ibu begitu karna adikku jauh dan jarang ada dirumah, aku memang sadar disaat aku makan dengan yang enak aku tidak tau dengan adikku yang tak tau makan ataupun tidak, tapi apakah ibu tidak berpikir bahwa yang paling sakit tuh aku, dari kecil aku tidak mendapatkan kasih sayang ibu yang sesungguhnya ? bahkan mungkin ibu tidak pernah menggendongku, menidurkanku, dan menyuapiku waktu aku kecil ?
Bu, lihatlah perasaan aku yang selalu rindu akan pelukan ibu, yang selalu rindu akan kasih sayang ibu.. Pliis bu jangan sisihkan aku, sekarang aku merasa tersisihkan. tap aku berterima kasih sekali sampai sekarang ini aku bisa mandiri, aku tidak selalu ketergantungan dengan orang.
Aku menawarkan permintaan dari yang kecil sampai yang besar sekalipun ibu jarang mengabulkannya, tapi permintaan adik ? dari yang kecil sampai yang besar pun ibu selalu mengabulkannya, aku pernah meminta sesuatu yang sebelumnya lebih dulu aku memintanya dan ibu bilang gak boleh, tapi kenapa saat adik yang minta ? ibu kasih ? kenapa bu ? kenapa ? memang aku saat ini belum bisa banggain ibu tapi peka sedikit dong sama perasaan aku.. aku capek denga semua ini hidup bagai tak adil bagiku tapi aku selalu mencoba sabar dan terus sabaaar sampai mungkin kesabaranku habis. aku bakal buktiin bahwa aku suatu saat nanti bakal jadi yang bisa ibu banggain, bisa bahagiain ibu..
do'akan aku selalu bu sampai saat nanti aku bisa menjadi orang yang satu-satu nya yang ibu banggakan, agar aku bisa membalas semua jasa yang pernah ibu berikan..
terimaksih bu telah mengandungku selama 9 bulan lamanya, sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini..
Terimakasih ayah, yang telah bekerja banting tulang ikhlas mengeluarkan keringat agar aku dapat hidup detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun..apakah yang dapat ku lakukan untuk membalasnya?
hmm... :(
0 comments:
Posting Komentar