Tekanan Osmotik Larutan |
Perhatikan proses berikut: Proses berpindahnya molekul air dari gelas kimia ke dalam corong tistel melalui selaput semi permeable disebut Osmosis atau Osmotik. Osmosis dapat dihentikan apabila pada permukaan larutan gula dalam corong tistel diberikan suatu tekanan. Tekanan yang diberikan ini disebut tekanan Osmotik. Besarnya tekanan Osmotik larutan, telah diselidiki oleh Vanit Hoff, yang dinyatakannya dengan rumus: = M R T = tekanan osmotik larutan (atmosfir) M = molaritas larutan (mol/L) R = konstanta gas = 0,08205 L atm mol-1 K-1 T = suhu mutlak (°C + 273) K Contoh: Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan kedalam air sampai volumenya 500 ml (0,5 liter). Jika suhu percobaan 27°C, tentukan tekanan osmotik larutan. Jawab: M larutan = = 0,2 mol/L. T = (27°C + 273) = 300 K. = M R T = 0,2 mol/L x 0,08205 L atm mol-1 K-1 x 300 K-1 = 4,923 atm. Dua larutan yang mempunyai tekanan Osmotik sama disebut larutan Isotonik. Jika salah satu larutan mempunyai tekanan Osmotik lebih rendah dari yang lain, larutan itu disebut hipotonik dan jika lebih tinggi dari yang lain, larutan itu disebut hipertonik. Osmotik memiliki peranan penting dalam kehidupan, misalnya cairan infus, harus Isotonik dengan darah. Osmosis balik (Reverse Osmosis) Osmosis balik dapat terjadi, apabila gaya atau tekanan yang diberikan di atas permukaan larutan melebihi tekanan osmotik larutan, sehingga partikel pelarut bergerak dari larutan ke air. Proses ini dapat digunakan untuk memperoleh air bersih dari air laut atau air kali. |
Sifat Koligatif larutan
Posted by
Kiky Brinkcam
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar